Assalamu'alaikum akhi wa ukhti fillah. Kembali lagi di Blog Rohis Smankrap. Bagaimana kabarnya sekarang? Semoga selalu dalam lindungan...
Assalamu'alaikum akhi wa ukhti fillah. Kembali lagi di Blog Rohis Smankrap. Bagaimana kabarnya sekarang? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin...
Berkenaan dengan musim pacaroba, artikel Rohis Smankrap kali ini akan membahas tentang larangan mencela hujan. Sudah pada tahu belum ya sahabat fillah?
Untuk lebih lengkapnya simak artikel berikut ini......
Ketika anda berencana melakukan suatu hal di luar rumah, seperti bertemu dengan keluarga, atau membeli sesuatu dengan segala persiapannya, namun tiba-tiba hujan datang. Membuat semua rencana anda terhambat, apa yang anda lakukan?
Sering kali kita akan mencela hujan itu, dengan berkata “Ah kenapa hujan?” “Yah, kenapa harus sekarang” atau ucapan lainnya. Tapi sudahkah benarkah kutipan kita dalam menyikapi hujan?
Perlu diketahui bahwa setiap orang yang menyenangkan, baik yang layak atau tidak layak mendapat dosa dan pahala, semua akan masuk dalam catatan malaikat. Allah Ta'ala berfirman,
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
”Tiada suatu ucapan yang diucapkannya melainkan ada di dekat malaikat yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengatakan,
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً ، يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً يَهْوِى بِهَا فِى جَهَنَّمَ
“Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu ungkapan yang tidak curahkan dan Allah mengangkat derajatnya dari ungkapan itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan kutipan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dijelaskan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.” (HR. Bukhari no. 6478, dari Abu Hurairah)
Apakah kita benar-benar harus berkeluh kesah atau mencelanya? Atau adakah tuntunan dalam Islam untuk menyikapi hujan yang datang? Mari kita bahas bersama.
• Hujan adalah rahmat
Allah Ta'ala berfirman,
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ
“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sebelum mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy Syuura: 28).
• Hujan adalah alat untuk bersuci
Allah Ta'ala berfirman,
إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّن السَّمَاء مَاء لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَى قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الأَقْدَامَ
“(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan gangguan-gangguan syaitan dan untuk memperkuat dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu) .” (QS.Al Anfal:11)
• Hujan adalah cara Allah memberikan rezeki bagi makhlukNya
Allah SWT berfiman :
وَاللّهُ أَنزَلَ مِنَ الْسَّمَاء مَاء فَأَحْيَا بِهِ الأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sebelum matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). ” (QS. An Nahl: 65)
SOLUSI UNTUK MENYIKAPI DATANGNYA HUJAN BISA MELAKUKAN BEBERAPA AMALAN BERIKUT :
• Berdoa ketika turun hujan
Dari Ummul Mukminin, 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi Saw ketika melihat turunnya hujan beliau mengucapkan doa :
اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا
“Wahai Tuhanku, waspadalah ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat."(HR. Bukhari no. 1032)
Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo'a ketika turun hujan agar berkah dan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5:18, Asy Syamilah)
• Waktu Mustajab dalam berdoa
Seperti yang disampaikan Rasulullah :
Dari Sahl bin Sa'd, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ
“Dua do'a yang tidak akan ditolak: [1] do'a ketika adzan dan [2] do'a ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami' no. 3078).
Dari kedua amalan diatas, sudah jelas tidak tepat bagi kita untuk berkeluh kesah lagi ketika turun hujan, karena hakikatnya hujan adalah rahmat yang Allah berikan kepada kita semua. Semoga kita semua diberi taufiq untuk bisa melaksanakan dan mendapatnkan rahmatNya. aamiin
Sedikit yang bisa Rohis Smankrap sampaikan pada artikel kali ini, semoga dapat bermanfaat dan membuka pikiran kita untuk lebih banyak beribadah kepada Allah SWT. Jika sahabat fillah menginginkan sesuatu untuk dibahas di Blog Rohis Smankrap bisa banget nih tulis di kolom komentar.
Jazakumullahu khairan katsiran, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wallahu a'lam bissawab
COMMENTS