Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Akhi wa ukhti pernah ngga sih nama kalian dicemarkan oleh teman kalian sendiri? Baik di ...
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Akhi wa ukhti pernah ngga sih nama kalian dicemarkan oleh teman kalian sendiri? Baik di depan kalian tapi sering ngeghibahin di belakang kalian. Nyesek ngga sih? Kecewa ngga sih? Siapa sih yang terima kalau kejelekan/aib kita dibeberin ke orang lain? Pastinya ngga terima kan sahabat fillah.
Ngomong-ngomong soal ghibah,
Apa sih ghibah itu?
Sebagian besar dari kita mungkin tahu kalau ghibah itu merupakan perbuatan yang buruk. Mengapa demikian? Secara umum, ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seseorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebut). Baik dalam hal jasmani, agama, harta, hati, akhlak, bentuk lahiriyah, dsb. Caranya dengan membeberkan aib, meniru tingkah laku dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok olok.
Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)
Seiring berkembangnya dunia digital, kebiasaan berghibah di dunia nyata ikut dibawa ke dunia maya sehingga dapat dilakukan kapan saja. Karena media sosial yang sering kita gunakan seperti WhatsApp, Instagram, Twitter, Line, Facebook, dan yang lainnya dapat menjadi sarananya. Mungkin pernah kita jumpai orang yang saling menyindir lewat story medsos atau dalam roomchat pribadi maupun grup. Dapat juga melalui kolom komentar postingan foto atau video yang kita lihat. Bisa pula dengan vitur video call yang dapat menampung banyak pengguna media sosial.
Seseorang terkadang mengungkapkan keburukan orang tersebut adalah hal yang lumrah dan ringan. Namun, hal itu dapat berkembang dengan memberitakan kabar yang tidak benar atau dengan kata lain sering disebut fitnah. Inilah perilaku yang sering kita lakukan tanpansadar, padahal termasuk perbuatan yang maksiat.
Ghibah sendiri membahayakan bagi orang dibicarakan, orang yang membicarakan, bahkan masyarakat.
Seorang penyair berkata :
وَسَمْعَكَ صُنْ عَنْ سَمَاعِ الْقَبِيْحِ كَصَوْنِ اللِّسَانِ عَنِ النُّطْقِ بِهْ فَإِنَّكَ عِنْدَ سَمَاعِ الْقَبِيْحِ شَرِيْكٌ لِقَائِلِهِ فَانْتَبِهْ
“Dan pendengaranmu, jagalah ia dari mendengarkan kejelekan, sebagaimana engkau menjaga lisanmu dari mengucapkan kejelekan itu. Sesungguhnya ketika engkau mendengarkan kejelekan, engkau telah sama dengan orang yang mengucapkannya, maka waspadalah.”
Dosa Ghibah Lebih Besar dari Zina
Rasulullah SAW sudah menyatakan bahwa dosa ghibah lebih berat dari dosa zina:
الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا . قِيلَ: وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّ يَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ
Artinya:
"Ghibah itu lebih berat dari zina." Seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah SAW menjelaskan, 'Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,'" (HR At-Thabrani).
Sebagai seorang muslim yang beraktivitas di media sosial, sudah selayaknya kita harus bisa menahan diri untuk membagi pesan yang belum jelas validitasnya. Apalagi jika pesan tersebut menyentuh ranah privasi. Kita harus bisa menakar terlebih dahulu apakah pesan tersebut menyakiti hati orang lain atau tidak. Lebih baik kita menyibukkan diri dengan terus berintropeksi diri daripada memikirkan kejeleka orang lain.
Mungkin itu saja yang dapat kami sampaikan. semoga dapat memberi manfaat. Jazzakumullahu khairan katsiran. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
COMMENTS