بسم الله الرحمن الرحيم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Tidak terasa hampir setengah bulan kita berada di bulan Ramadhan. Bul...
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Tidak terasa hampir setengah bulan kita berada di bulan Ramadhan. Bulan ini adalah bulan pengampunan dan rahmat serta dimudahkan beramal sholih padanya. Lihat saja sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam :
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ - وَفِيْ رِوَايَةٍ : أَبْوَابُ الْجَنَّةِ- وَفِيْ رِوَايَةٍ: أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
"Apabila masuk bulan Ramadhan maka dibukalah pintu langit –dalam satu riwayat dikatakan: pintu syurga dan dalam riwayat lainnya: pintu-pintu rahmat. ditutup pintu-pintu jahannam dan para syaitan dibelenggu." (HR al-Bukhori dan Muslim).
Hal ini ada sejak awal ramadhan sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat ibnu majah yang berbunyi:
إِذَا كَانَتْ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ
"Apabila masuk awal malam dari bulan romadhan maka para syeitan dan jin jahat dibelenggu dan ditutup pintu neraka jahannam."
Jadikanlah bulan ini sebagai awal menuju kebaikan dimasa mendatang dan titik tolak perubahan dari yang ada menuju yang lebih baik dan sempurna.
Nah, tidak ada satu bulan yang menandingi Ramadhan dalam masalah ini. Ramadhan adalah bulan terbaik dan pas untuk melakukan muhasabah.
Hadist Nabi yang menggambarkan keistimewaan bulan Ramadhan, seperti dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka dan terbelenggunya para setan, seharusnya tidak hanya ditafsirkan secara tekstual melainkan dengan konteks yang diinginkan teks hadist itu.
Dinyatakan bahwa di bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, maksudnya adalah di bulan ini banyak lahan amal ibadah yang sengaja Allah sediakan agar dapat digarap setiap muslim untuk meningkatkan kualitas keimanan dan keislaman. Sedangkan pernyataan bahwa pintu-pintu neraka ditutup, maksudnya adalah banyak hal di bulan suci ini yang dapat menghalangi seorang muslim untuk berbuat maksiat.
Oleh karena itu, hadist itu ditambah dengan pernyataan bahwa setanpun ikut terbelenggu. Ini adalah kiasan, yang artinya adalah; setan akan sangat kesulitan untuk menggoda muslim ketika sedang berpuasa di bulan suci.
Akan tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan seorang muslim tetap terjaga dari godaan setan. Setan akan terus menggoda manusia dengan berbagai macam cara termasuk dengan situasi dan kondisi sehari-hari pada bulan puasa itu. Walaupun mungkin tidak sampai membuat puasa batal secara hukum, akan tetapi nilai-nilai esensi yang terkandung dalam puasa akan hilang sehingga puasanya menjadi sia-sia.
Diantara orang-orang yang merugi di bulan Ramadhan adalah :
1. Mereka yang berpuasa tidak dengan iman dan ihtisab. Mereka berpuasa karena riya’ atau hanya mengikuti kebiasaan. Dari Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من صام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa yang berpuasa karena Iman dan Ihtisaban maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari no. 38)
2. Mereka yang meninggalkan sholat malam karena malas dan merasa berat untuk menjalankan ketaatan. Jika mereka tidak memanfaatkan waktunya di bulan Ramadhan, maka kapan lagi ada musim kebaikan dan dilipatkannya derajat.
3. Mereka yang senantiasa berakhlak buruk. Puasa mereka tidak mencegahnya dari melakukan hal-hal yang diharamkan. Dari Abu Hurairah ra : dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengerjakannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. al-Bukhari no. 5710)
4. Mereka yang menyia-nyiakan waktu-waktu bulan mulia ini untuk bermalas-malasan. Contohnya seperti tidur dan kelalaian, berleha-leha, mendengarkan musik, menonton yang dimurkai Rabb pemilik langit dan bumi. Dari Abu Hurairah ra berkata : bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam:
رب صائم حظه من صيامه الجوع والعطش، ورب قائم حظه من قيامه السهر
“Betapa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan haus dan lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam hanya begadang saja.” (HR. Ahmad no. 8843)
Bukankah seluruh amalan itu hanya akan ditimbang jika diketahui. Allah berfirman :
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
“Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak tahu. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggung-jawaban.” (QS. Al-Isra : 36)
5. Mereka yang menyia-nyiakan sholat dan enggan berjamaah di masjid. Allah berfirman :
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan sholat dan menuruti hawa nafsu. Mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam : 59)
6. Mereka yang merusak puasanya dengan sengaja membuatnya batal. Seperti makan dan minum, istimna’, atau perusak pahala puasa seperti dusta, ghibah, namimah (mengadu domba), hasad, mengejek, menghina, berkata kotor, tabarruj dan sebagainya. Itu semua disebabkan lemahnya iman dan kurang dekatnya kepada Allah.
7. Mereka yang tidak konsisten atas apa yang diniatkan. Bersemangat di awal Ramadhan, berniat taubat dan istiqomah, kemudian berhenti karena lemah semangat, lalu berpaling dari niatnya itu dan hilang tak berbekas, serta mulai membiasakan senda gurau dan sia-sia.
8. Mereka yang meninggalkan al-Qur’an di bulan Ramadhan, tidak membacanya, tidak mempelajari maknanya, tidak merenungi maknanya. Allah berfirman :
أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an atau hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad : 24)
9. Mereka yang kikir dengan hartanya untuk infak di jalan Allah, tidak memberikan makanan pada yang lapar, tidak memberikan buka yang puasa, tidak memberikan pakaian orang yang tidak punya pakaian, tidak ikut beramal baik. Allah berfirman :
هَاأَنتُمْ هَؤُلَاء تُدْعَوْنَ لِتُنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنكُم مَّن يَبْخَلُ وَمَن يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَن نَّفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنتُمُ الْفُقَرَاء
“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) di jalan Allah. Maka diantara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah lah yang Maha Kaya sedangkan kamu lah orang-orang yang berharap (kepada-Nya). Jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu.” (QS. Muhammad : 38)
Mereka lah kaum yang merugi disebabkan mereka tidak memanfaatkan waktu-waktu mereka dan tidak bersegera kepada ridha Allah. Semua itu dilarang, hendaknya mereka sadar bahwa kelalaian mereka terhadap waktu akan dimintai pertanggung-jawaban.
Betapa banyak manusia terlewatkan dengan kesempatan ini. Maka hendaklah kita berdoa kepada Allah SWT agar amal-amal kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah. Bertakwalah kepada Allah dan jangan menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Marilah kita gunakan kesempatan emas ini untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat. Jazakumullahu khairan katsiran.
والسّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
COMMENTS