Assalamualaikum akhi wa ukhti fillah, tak terasa sebentar lagi Ramadhan akan kembali meninggalkan kita. Menyisakan rindu b...
Assalamualaikum akhi wa ukhti fillah, tak terasa sebentar lagi Ramadhan akan kembali meninggalkan kita.
Menyisakan rindu beserta untaian doa agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan selanjutnya.
Hari raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal, hari yang menjadi momen kemenangan bagi umat Islam setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan satu bulan penuh.
Nah, pada Hari raya idul fitri biasanya akan dilaksanakan shalat Idul Fitri atau shalat Ied. Rasulullah SAW, sebagaimana hadist riwayat Bukhari dan Muslim, mengimbau umatnya untuk melaksanakannya di lapangan terbuka.
Namun, disaat pandemi Covid-19 sekarang ini, kita terhalang untuk melakukan sholat berjamaah di lapangan untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa terkait panduan kaifiat (tata cara) takbir dan shalat Idul Fitri di tengah pandemi virus corona.
Dalam fatwa tersebut, disebutkan bahwa shalat Idul Fitri boleh dilakukan di rumah secara berjamaah atau sendiri.
"Shalat Idul Fitri boleh dilaksanakan di rumah dengan berjamaah bersama anggota keluarga atau secara sendiri (munfarid), terutama jika ia berada di kawasan penyebaran Covid-19 yang belum terkendali," bunyi fatwa MUI Nomor 28 Tahun 2020 tersebut.
Walaupun ada yang melaksanakan shalat Ied di rumah, kita harus tetap menghidupkan beberapa sunah Nabi Muhammad saat menjelang melaksanakan shalat Idul Fitri.
Di bawah ini ada beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan ketika Idul Fitri:
1. Melantunkan Takbir
Amalan sunnah saat Idul Fitri yang pertama adalah melantunkan takbir. Melantunkan takbir ini biasanya sudah dimulai dari terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri hingga imam hendak sholat Idul Fitri.
Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai shalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5621)
2. Mandi dan Berhias Diri
Amalan sunnah saat Idul Fitri yang kedua adalah dengan mandi dan berhias diri. Mandi ketika Idul Fitri adalah sunnah. Hal ini juga disebutkan dalam salah satu hadist yang diriwayatkan Ibnu Umar,
“Dari Nafi’, (ia berkata bahwa) ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idul Fitri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang.” (HR. Malik).
Selain mandi, disunahkan bagi laki-laki untuk membersihkan diri dan memakai pakaian terbaik yang dimilikinya, juga memakai minyak wangi dan bersiwak.
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idul Fitri dan Idul Adha, juga untuk digunakan pada hari Jum’at.” (HR. Ibnu Khuzaimah, dalam kitab shahihnya, 1765).
Sedangkan untuk perempuan, tidak dianjurkan untuk berhias dengan mengenakan baju yang mewah dan menggunakan minyak wangi.
3. Makan Sebelum Salat Idul Fitri
Amalan sunnah saat Idul Fitri yang ketiga yaitu makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar pada hari Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Bukhari)
Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata, "Dahulu Rasulullah SAW tidak pergi Shalat Hari Raya 'Idul Fitri melainkan sesudah makan. Dan tidak makan pada Hari Raya 'Idul Adha melainkan sesudah kembali dari shalat".
[HR. Tirmidzi juz 2, hal. 27, no. 540]
4. Mengucapkan Selamat
Amalan sunnah saat Idul Fitri keempat adalah saling mengucapkan selamat. Saling mengucapkan selamat juga termasuk sunnah baik yang bisa dilakukan di hari Idul Fitri.
Ucapan selamat sebaiknya diucapkan dalam bentuk doa seperti dengan ucapan “taqabbalallahu minna wa minkum” (semoga Allah menerima amalan kami dan kalian).
Imam Ahmad berkata,
“Tidak mengapa (artinya: boleh-boleh saja) satu sama lain di hari raya ‘ied mengucapkan: Taqobbalallahu minna wa minka.” (Al-Mughni, 2: 250).
Jubair bin Nufair meriwayatkan :
Dahulu para shahabat Rasulullah SAW apabila mereka bertemu pada Hari Raya, satu dengan yang lain saling mengucapkan, “Taqobbalalloohu minnaa wa minkum”. [Jubair bin Nufair]
5. Mengambil Jalan yang Berbeda Saat Pergi dan Pulang dari Masjid
Amalan sunnah saat Idul Fitri yang terakhir adalah dengan mengambil jalan yang berbeda antara pergi ke masjid dan pulang dari masjid atau tempat ibadah.
Sebagaimana hal ini telah disebutkan dalam hadist,
“Nabi SAW ketika hari raya mengambil jalan yang berbeda (antara pergi dan pulangnya).” (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah, ia berkata "Dahulu Rasulullah SAW apabila melewati jalan saat pergi Shalat Hari Raya, maka ketika pulang beliau mengambil jalan lain (dari yang telah dilalui waktu pergi)". [HR. Tirmidzi juz 2, hal. 26, no. 539, hadits hasan gharib]
Dengan mengambil jalan yang berbeda antara berangkat ke tempat ibadah dan pulang dari ibadah, dimaksudkan untuk membagi kebahagiaan kepada orang-orang lain ketika di jalan dengan senyum dan salam.
Selain itu, amalan ini juga menjadi syiar Islam dan juga memperbesar peluang silaturahmi antar kerabat dan yang lainnya.
Ramadhan yang kian berlari, semoga masih mampu kita kejar dan dekap sepenuh hati. Semoga Allah terima ibadah yang dilakukan semata karena-Nya.
Ramadhan telah berlalu namun kerinduan kepadanya tak juga hilang. Ya Rabb pertemukanlah kami kembali dengannnya.
Ramadhan hampir berlalu, jangan biarkan segala amalan kita berlalu jua pergi. Kekalkan Amalan kita sehingga bertemu kembali ramadhan tahun depan.
Semoga kebaikan yang kita lakukan , akan tetap kita kerjakan walaupun Ramadhan telah berlalu. Dan semoga keburukan yang kita hindarkan, akan tetap kita jauhkan walau Ramadhan sudah berlalu. Semoga Ramadhan kali ini, menjadi satu permulaan untuk kita berubah menjadi lebih baik lagi. Aamiiin
Semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
COMMENTS