Hai sahabat fillah "Bodoh". Apa yang terbesit dalam pikiran kalian jika mendengar kata bodoh? Bodoh lawan kata dari pandai. M...
Hai sahabat fillah
"Bodoh". Apa yang terbesit dalam pikiran kalian jika mendengar kata bodoh? Bodoh lawan kata dari pandai. Mungkin banyak yang berpikiran seperti itu.
Namun, bodoh sendiri memiliki banyak sekali pengertian, diantaranya :
Namun, bodoh sendiri memiliki banyak sekali pengertian, diantaranya :
• Kebodohan adalah keadaan dan situasi di saat kurangnya pengetahuan terhadap sesuatu informasi yang bersifat subjektif.
• Kata "bodoh" adalah kata sifat yang menggambarkan keadaan di saat seseorang tidak menyadari sesuatu hal, tetapi masih memiliki kemampuan untuk memahaminya.
• Kata bodoh sering ditempatkan seperti dalam kalimat "Orang itu bodoh karena membiarkan hal itu terjadi".
Pengertian di atas merupakan pengertian secara umum. Lalu apa pengertian bodoh menurut islam?
Islam sendiri mengartikan kebodohan sebagaimana zaman Jahilliyah, ketika itu banyak orang yang tersesat karena kebodohannya. Sehingga kemudian Allah menurunkan wahyu pertamanya yakni surat Al-Alaq ayat 1-5. Dalam ayat pertamanya bermakna “Bacalah”, artinya bahwa manusia harus selalu belajar agar tidak terjerumus dalam kebodohan.
Kebodohan merupakan salah satu perkara yang amat dibenci oleh Rasulullah SAW. Sebagimana perkara yang lain seperti penyakit hati. Betapa kebodohan dapat menjadi sebuah pedang yang tajam karena pada dasarnya kebodohan merupakan sifat yang amat disukai oleh iblis dan syaiton.
Abu Darda ra berkata, “Tanda orang bodoh itu ada tiga: pertama, bangga diri (ujub). Kedua, banyak bicara yang tidak ada manfaatnya. Ketiga, melarang orang lain berbuat buruk, tapi ia sendiri malah melakukannya.” (‘Uyuunu Al Akhbaar, karya Ibnu Qutaibah II/39).
Lalu, bagaimana sikap kita jika menjumpai orang yang "bodoh"?
Kalau ada orang yang “bodoh”, seharusnya diajari atau dibenarkan. Bukan malah dijadikan bahan tertawaan atau olok-olok saja.
Jika tidak demikian, maka apa bedanya kita sama orang bodoh yang kita olok-olok tersebut?
Karena di antara sifat orang bodoh itu adalah suka mengolok-olok atau mengejek orang lain.
Allah berfirman mengisahkan Nabi Musa bersama kaumnya bani Israa’iil,
“Dan ingatlah tatkala Musa berkata kepada kaumnya,
“Sesugguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menyembelih sapi betina.” Mereka berkata,
“Apakah engkau menjadikan kami sebagai bahan ejekan?”
Musa berkata,
“Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang- orang yang jahil.”
(Qs. Al-Baqarah: 67)
Lebih parah lagi, kita menjadi latah untuk meniru-niru perilaku orang yang kita jadikan sebagai bahan tertawaan tersebut dalam status-status kita. Tujuannya paling sekedar untuk mengundang tawa orang yang membacanya atau barangkali dalam rangka menunjukkan dirinya lebih baik dari orang “bodoh” tersebut.
Wallaahu a’lam.
“…dan apabila orang-orang yang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik”
(Qs. Al-Furqaan: 63).
Terkadang kita sering dilupakan dengan hadits nabi yang sering kita dengar. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia berkata yang baik atau hendaknya dia diam”
(HR. Muslim)
Wallahu a'lam bish showab
Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam, bersabda :
"Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya."
[HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori radhiyallaahu'anhu]
Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
COMMENTS