Assalamualaikum akhi wa ukhti fillah. Kembali lagi di Blog Rohis Smankrap. Bagaimana kabarnya sekarang? Semoga selalu dalam lindungan Alla...
Assalamualaikum akhi wa ukhti fillah. Kembali lagi di Blog Rohis Smankrap. Bagaimana kabarnya sekarang?Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin...
Pada artikel kali ini, Rohis Smankrap akan membahas tentang Hasad. Emmm kira-kira sudah pada tahu belum ya sahabat fillah? Untuk lebih lengkapnya simak artikel berikut ini.......
Hasad atau dengki merupakan keinginan atau harapan agar nikmat yang diperoleh seseorang lenyap, baik nikmat itu dalam hal agama atau pun keduniaan. Hasad selain membahayakan hati juga berbahaya bagi badan, dan merusak agama seseorang.
Karena besarnya urusan ini maka Allah SWT dan Rasulullah melihat perhatian khusus dan larangan terhadap perbuatan itu. Hasad, selain membuat sakit diri sendiri juga membuat sakit orang lain, dan hukumnya haram.
Allah SWT berfirman, tentang orang yang melukai orang mukmin, artinya:
“Dan orang-orang yang melukai orang-orang mu'min dan mu'minat tanpa kesalahan, maka sesungguhnya yang mereka nyatakan adalah hati dan dosa yang mereka lakukan". (QS.al-Ahzab:58)
Allah SWT juga berfirman mencela orang-orang yang berbuat hasad, artinya,
“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang Allah telah berikan kepadanya.” (QS. An-Nisaa: 54)
Allah SWT secara khusus memerintahkan kita agar berlindung dari orang hasad sebagaiman dalam firman-Nya, artinya,
“Dan (aku berlindung) dari kejahatan orang dengki apabila ia dengki.” (QS. al-Falaq:5)
Demikian pula Nabi Muhammad berdoa umatnya dari hasad,
“Hati-hati kalian semua dari hasad (dengki) semua sesungguhnya hasad itu akan membantu memudahkan api memakan kayu bakar, atau beliau mengajarkan, “(memakan) rerumputan.” (HR.Abu Daud)
Bahkan beliau menyifati orang hasad sebagai musuh nikmat Allah SWT sebagaimana di dalam sabdanya, “Sesungguhnya nikmat-nikmat Allah itu memiliki musuh.” Kemudian ditanya kan, “Siapakan musuh-musuhnya itu?”Beliau menjawab, “Yaitu orang-orang yang hasad (dengki) terhadap sesama manusia karena Allah telah memberikan keutamaan (nikmat) kepada mereka.”
Oleh karena itu beliau memerintahkan kita agar tidak saling hasad antara satu dengan yang lain, “La tahasaduu” (janganlah kalian saling dengki).
Hakikat Hasad
Hasad adalah suatu kondisi di mana dia merasa sangat tidak suka terhadap kebaikan-kebaikan yang diperoleh orang lain dan berharap agar nikmat tersebut hilang, lebih parah lagi jika dia berharap agar nikmat tersebut berpindah tangan kepadanya. Jika ada orang lain yang memperoleh nikmat, maka kita akan menemukan dua kondisi:
1. Benci atas nikmat tersebut dan suka jika ia lepas atau lenyap, inilah yang disebut dengan hasad. Jadi batasan hasad adalah benci atas nikmat orang dan senang jika ia lenyap dari pemiliknya.
2. Tidak menyukai hal tersebut dan tidak suka jika ia pergi, namun menginginkan agar mendapatkan hal yang serupa dengan itu. Ini namanya ghibthah, atau munafasah (kompetisi).
Dalilnya adalah Hadits riwayat Abu Kabsyah al-Anmari, Nabi saw bersabda,
Perumpamaan umat ini adalah seperti empat kelompok,yaitu:
Pertama , orang yang diberi ilmu dan diberi harta, maka dia membelanjakan harta tersebut dengan ilmunya,
Kedua, orang yang diberi ilmu tapi tidak diberi harta dan dia berkata, Andaikan aku diberi harta sebagaimana adanya si Fulan, maka aku akan menggunakannya sebagaimana menggunakan hartanya.Maka kedua orang ini sama dalam memperoleh pahala.
Ketiga ,orang yang diberi harta tapi tidak diberi ilmu, maka ia membelanjakan hartanya untuk kemaksiatan kepada Allah.
Keempat ,orang yang tidak diberi harta dan juga tidak diberi ilmu, lalu ia berkata, “Andaikan aku diberikan harta sepeti Fulan maka akan kugunakan sebagaimana ia menggunakan nya (dalam maksiat), maka kedua orang ini sama dalam mendapatkan dosa.”(HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).
Di sini yang dicela adalah keinginan (niat) yang tidak baik terhadap harta, bukan tidak ingin menikmatinya. Adapun dalam hal agama maka kita justru diperintahkan untuk iri, bahkan hukumnya wajib.Seperti iri kepada orang yang rajin shalat, berzakat dan infaq, iri kepada orang yang diberikan ilmu dan semisalnya.
Sebab-Sebab Hasad
Diantara yang menyebabkan munculnya kedengkian adalah:
1) Permusuhan dan Kebencian.
2) Sombong dan Ujub.
3) Cinta Jabatan dan Gila Hormat.
4) Jiwa Yang Buruk dan Bakhil.
Efek Negatif Sifat Hasad
1. Sakit hati sehingga mengharapkan agar nikmat yang diperoleh seseorang hilang.
2. Merasa senang jika orang tersebut tertimpa musibah.
3. Menjauhi, memusuhi dan memutus hubungan.
4. Meremehkan dan menjatuhkan.
5. Membicarakan tentangnya dengan sesuatu yang tidak halal, berdusta atau ghibah dan menyebarkan aibnya.
6. Memperolok dan wajibnya.
7. Menahan apa yang menjadi haknya, seperti hutang, silaturrahim, membelanya saat dizhalmi dan lain sebagainya.
Akibat Orang Dengki
1. Kesedihan yang berkepanjangan.
2. Musibah yang tak pernah berlipat ganda.
3. Celaan yang tidak akan datang kan pujian.
4. Dimurkai oleh Allah SWT.
5. Ditutupnya pintu taufik, kita berlindung kepada Allah SWT dari ini semua.
Khusus untuk orang yang hasad , maka kiat untuk menghadapinya adalah sebagai berikut:
1. Kembali kepada Allah SWT,bertaubat dari dosa karena bisa jadi ujian tersebut akibat dosa kita.
2. Tawakkal kepada Allah SWT, tawakal merupakan alasan paling kuat untuk menolak segala sesuatu yang tidak mampu dilakukan seorang hamba.
3. Isti'adzah kepada Allah SWT (meminta perlindungan).
4. Berdoa dan mengadu kepada Allah SWT.
5. Berbuat adil dan jangan berharap mundurnya dengan melihat semisal.
6. Berbuat ihsan kepadanya, misalnya dengan memberikan hadiah.
7. Mempergauli dengan baik tanpa harus mengikutinya.
Bertaubat dari Sifat dengki
Berikut ini beberapa langkah agar kita terhindar dari sifat dengki:
1. Ikhlaskan hati (memurnikan tujuan hanya karena Allah SWT).
2. Ridho terhadap segala ketetapannya Allah SWT dan memenuhi hati dengan hati.
3. Membaca al-Qur'an dan mentadabburi isi kandungannya.
4. Perawatan hisab dan adzab.
5. Berdoa agar terhindar darinya.
6. Shadaqah, karena shadaqah dapat permusuhan.
7. Ingat bahwa dia adalah saudara Islam, sehingga tak layak untuk dibenci.
8. Menyebarkan salam.
Sedikit yang bisa Rohis Smankrap sampaikan pada artikel kali ini, semoga dapat bermanfaat dan membuka pikiran kita untuk lebih banyak beribadah kepada Allah SWT. Jika sahabat fillah menginginkan sesuatu untuk dibahas di Blog Rohis Smankrap bisa banget nih tulis di kolom komentar.
Jazakumullahu khairan katsiran,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
COMMENTS