"Ngga Ada yang GRATIS!"

"Ngga Ada yang GRATIS!" Pada sepakat ngga, kalau hidup ini tuh sebenarnya "nothing is free" a.k.a ngga ada yan...

Pada sepakat ngga, kalau hidup ini tuh sebenarnya "nothing is free" a.k.a ngga ada yang gratis?? :v

"Sepakat lahh.. Wong masuk toilet umum aja harus bayar!" Ya kan?? :v

Eitss.. tapi ini bukan sekedar masuk-toilet-mesti-bayar lho yaa. Ada hal yang ngga terpikirkan, hal yang kecil dan mungkin bisa dibilang sangat sepele, di mana ada suatu tuntutan untuk membayarnya. Apakah itu? Yaitu setiap ruas-ruas persendian dalam anggota badan. Kebayang ngga sih berapa banyak uang yang harus dikeluarkan atas 360 ruas persendian ini? Kira-kira bakalan sanggup ngga, kalau dituntut untuk membayarnya?

Tapi, ngga usah bingung mikirin jawabannya. Karena Allah Swt sudah memberikan jawaban sekaligus cara yang paling mudah untuk membayarnya, yaitu dengan shalat dhuha.

Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda:

“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at” (HR. Muslim no. 720)".

Nahh.. Kalau ada amalan yang sebenarnya ringan tapi berat banget buat dilakuin, itu ya shalat sunnah yang satu ini. Kenapa begitu? Karena bisa dibilang waktu pelaksanaannya tuh nanggung banget; pas jam istirahat waktu enak-enaknya makan, pas lagi riweuh ngerjain tugas sekolah, atau mungkin pas lagi males banget mau ngapa-ngapain a.k.a mager :v

Padahal, menurut hadist riwayat Imam Muslim di atas, tuntutan untuk membayar setiap ruas-ruas persendian ini tuh hanya dengan shalat dhuha 2 rakaat lohh. Bukannya udah simple banget tuh?

Masa sesimple itu pun, masih berat banget ngelakuinnya? )):

Shalat dhuha ini ngga cuma memenuhi bayaran kita aja, tapi ada juga keutamaan-keutamaan lain yang bisa diperoleh. Diantaranya sebagai berikut :

*Pertama*

Akan dicukupi urusan di akhir siang. Sebagaimana hadist riwayat Imam Ahmad yang menyebutkan bahwa seseorang yang melaksanakan 4 rakaat shalat di awal siang (waktu Dhuha) maka Allah Swt akan mencukupkannya di akhir siang.

*Kedua*

Mendapatkan pahala haji dan umroh. Sebagaimana disebutkan dalam hadist riwayat Imam Tirmidzi, yaitu hanya dengan melaksanakan shalat dhuha 2 rakaat setelah shalat subuh berjamaah dan dzikir, pahala yang didapat akan seperti pahala haji dan umroh.

*Ketiga*

Termasuk shalat Awwabin atau shalatnya orang-orang yang taat. Orang yang merutinkan shalat Dhuha insyaaAllah akan dicatat oleh Allah Swt sebagai orang yang taat.

MasyaaAllah.. Selain itu, masih ada banyak lagi keutamaan-keutamaan yang diperoleh apabila melaksanakan shalat dhuha.

Terus kapan sih waktu pelaksanaan shalat dhuha? Nah, kalau waktu pelaksanaan shalat dhuha sendiri tuh dibagi menjadi tiga, yaitu:

(1) Awal waktu yaitu setelah matahari terbit dan meninggi hingga setinggi tombak kita-kira 15 menit setelah matahari terbit.

- Terus kapan dan tau dari mana kalau matahari udah terbit? Gaiss.. sekarang kan jaman udah canggih nih, bisa banget dong kalau download aplikasi waktu sholat. Biasanya kan ada waktu terbit matahari. Nah dari situ tinggal ditambah 15 menit, baru sholat dhuha bisa dilaksanain.

- Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata, “Awal waktu shalat Dhuha adalah ketika matahari meninggi setinggi tombak ketika dilihat yaitu 15 menit setelah matahari terbit.” (Syarh Al Arba’in An Nawawiyah, hal. 289)

(2) Akhir waktu yaitu dekat dengan waktu zawal saat matahari akan tergelincir ke barat.

- Ada sebagian yang memberi acuan, yaitu kurang lebih 15 menit sebelum masuk shalat Dzuhur.

- Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Sekitar 10 atau 5 menit sebelum waktu zawal (matahari tergelincir ke barat).” (Idem).

(3) Waktu terbaik yaitu dikerjakan di akhir waktu.

Sedangkan waktu utama mengerjakan shalat Dhuha adalah di akhir waktu, yaitu keadaan yang semakin panas.

- Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.” (HR. Muslim no. 748).

- Artinya, ketika kondisi panas di akhir waktu.

☀️ Singkatnya, batas awal waktu dhuha yaitu waktu terbit matahari + 15 menit. Sedangkan batas akhir waktu dhuha yaitu waktu dzuhur – 15 menit.

Nah.. Kalau untuk rakaatnya sendiri bisa dua, empat, enam, delapan atau mungkin dua belas. Tapi inget, ibadah yang paling baik adalah ibadah yang dilakukan secara rutin dan konsisten yaa.

Gaiss, shalat dhuha itu merupakan sedekah. Ketika kita melaksanakan shalat dhuha, itu berarti kita bersedekah atas 360 ruas persendian kita. Dan Allah Swt telah menjanjikan balasan berlipat-lipat untuk siapapun yang bersedekah. So, tunggu apa lagi?? Yuk mulai sekarang rutinkan shalat dhuha :))

Cukup sekian, jika ada salah kata mohon dimaafkan. Dan semoga bisa bermanfaat.

Sumber: rumaysho.com